Peristiwa Ni Wayan Norti Hidup Kembali Setelah Dinyatakan Meninggal
ORANG MATI HIDUP LAGI
Masyarakat di Dusun Pau, Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung dihebohkan dengan kejadian yang dialami warga setempat, Ni Wayan Norti (39).
Ibu dari dua anak tersebut dikatakan sempat meninggal dunia, sebelum akhirnya hidup kembali.
Bagaimana kisah tidak masuk akal ini bisa terjadi?
Beberapa warga tampak menggenakan pakaian adat dan berkumpul di Pura Pejenengan Sakti, yang terletak tepat di sebelah utara Balai Banjar Pau.
Perhatian warga sekitar saat itu tertuju pada seorang wanita berbadan kurus, yang mengalami kesurupan (trance) di areal pura.
Rambutnya tampak terurai, dan tatapannya tajam menatap warga disekitarnya.
Wanita itu oleh warga sekitar dikenal sebagai Ni Wayan Norti.
Warga Desa Jumpai Klungkung, yang menikah ke Dusun Pau.
Ia saat itu menghebohkan warga di Dusun Pau, karena sempat diberitakan meninggal dunia.
Kepala Dusun Desa Pau, I Wayan Ardana Ariasa menceritakan, Senin (12/3/2018), Ni Wayan Norti tampak sehat walafiat.
Ia bahkan ikut prosesi melasti ke Pantai Watu Klotok.
Saat perjalanan hingga prosesi melasti pun, Ni Wayan Norti mengalami kesurupan.
Setelah menjalani proses melasti, atau sekitar pukul 15.00 Wita, Wayan Norti dan suaminya I Nyoman Sutiasa lalu memutuskan pergi ke rumah kostnya di Denpasar.
Karena keesokan harinya Selasa (13/3/2018), suaminya hendak bekerja sebagai sopir freelance bagi wisatawan.
″Kemarin saya sempat ketemu, dan kelihatan sehat. Tapi tadi, Selasa (13/3/2018) sekitar pukul 10.00 Wita, kami menerima informasi melalui telepon dari I Nyoman Sutiasa jika istrinya meninggal dunia. Ia juga minta ijin akan membawa jenazah istrinya pulang ke kampung, dengan menggunakan mobil pribadinya," ujar Kepala Dusun Desa Pau, I Wayan Ardana Ariasa ketika mengikuti prosesi tersebut.
Setelah menerima informasi tersebut, I Wayan Ardana Ariasa lalu berkoordinasi dengan pihak Desa Adat terkait rencana penguburan Ni Wayan Norti.
Pihak adat lalu menyarankan, penguburan baru dapat dilaksanakan setelah hari raya Nyepi.
Hal ini karena masih ada prosesi upacara adat, di desa setempat.
Karena itulah, I Wayan Ardana Riasa dan pihak keluarga bergegas mencegat I Nyoman Sutiasa di beberapa titik, yakni di perempatan Desa Takmung dan pertigaan Takmung.
"Kami cegat agar tidak keburu sampai kampung. Rencananya, kami minta nanti jenazah agar dititipkan di rumah sakit," ungkap Ardana Riasa.
Akhirnya, Wayan Ardana Riasa dan kerabatnya berhasil menghentikan laju kendaraan Sutiasa di pertigaan Dusun Banda.
Namun Sutiasa tetap ngotot untuk membawa jasad istrinya ke kampung halaman.
"Saat itu saya lihat Ni Wayan Norti berbaring di jok belakang mobil, dan diikat," ungkap Ardana Riasa.
Mengingat kondisi psikologis Sutiasa yang sedang berduka, ia pun dibiarkan untuk membawa istrinya ke rumah duka.
Sutiasa tiba di Dusun Pau sekitar jam 13.00 Wita.
Saat itu Ardana Riasa dan pihak keluarga lainya, ikut membantu menggotong tubuh dari Ni Wayan Norti.
Saat itu tangannya saya pegang, terasa dingin. Sementara suaminya saat saya tanya detail kronologis kejadian ini, belum bisa kami tanya," jelas Ardana Riasa
Keanehan lalu terjadi.
Saat akan digotong menuju kediamannya, tiba-tiba tubuh dari Ni Wayan Norti bergerak.
Mengetahui hal itu, pihak keluarga lalu bergegas membawanya ke kamar.
Bahkan, Ardana Riasa sempat memanggil dokter dari Puskesmas Banjrangakan II untuk memeriksakan kondisi Wayan Norti.
"Dokter sudah sampai di rumah, tapi Ni Wayan Norti enggan untuk diperiksakan kondisinya. Dokter pun lalu pulang," ungkapnya.
Setelah mengalami peristiwa aneh itu, pihak keluarga lalu menggelar ritual di Pura Pejenengan Sakti.
Beberapa kerabat dan Ni Wayan Norti sempat kesurupan (trance) di pura tersebut.
Bahkan situasi sempat heboh, ketika Ni Wayan Norti sempat berlari dari Pura menuju kediamannya, untuk memanggil kedua putrinya.
"Karena mengalami peristiwa seperti itu, rencanya Ni Wayan Norti akan melaksanakan ritual Mediksa," Ungkap Ardana Riasa.
Komentar
Posting Komentar